- pendefinisian perangkat listrik yang di butuhkan
Setelah melakukan pendefinisian kebutuhan listrik maka langkah selanjutnya adalah menentukan perangkat listrik apa saja yang akan dipakai dengan memanfaatkan hasil kebutuhan listrik total. Perencanaan perangkat listrik yang dibutuhkan melihat ke-4 pertimbangan umum yang dijelaskan sebelumnya. Sertakan pendefinisian perangkat keamanan untuk sistem listrik dari mulai pengamanan fisik sampai non-fisik, contoh sistem pengamanan untuk sistem listrik antara lain adalah sistem EPO (Emergency Power Off).
- Implementasi Perangkat Listrik pada Pusat Data
- pemeliharaan
Tahap implementasi bukan akhir dari pembangunan sistem listrik pada pusat data, siklus selanjutnya adalah pemeliharaan terhadap sistem listrik yang sudah dibuat. Siklus akan berputar terus ketika ada perubahan atau penambahan baru. Ketentuan-ketentuan perencanaan sistem listrik pusat data diberikan dalam bentuk tabel checklist pada bagian perancangan
- pemilihan power dc dan ac
distribusi power pada pusat data untuk perangkat IT pada pusat data atau ruang jaringan dapat menggunakan power ac atau dc ,namun pada implementasi nya pengguna distribusi power di dominasi oleh ac. power ac di distribusikan pada tegangan lokal 120v, 208v,atau 230 v sedangkan untuk power dc di distribusikan padasetandar tegangan telekomunikasi yaitu sebesar 480 v
- standby poer dan sistem epo
Sistem listrik yang berperan sebagai standby power pada DC merupakan sumber
tenaga back-up-an ketika sistem listrik utama mengalami kegagalan. Standby power yang dibuat mempertimbangkan 3 aspek yaitu redundansi, kesederhanaan, dan biaya.
Berbagai perangkat terkait dengan standby powerpada pusat data antara lain adalah:
1. Baterai
2. Generator
3. Lampu penanda (monitoring lights)
4. UPS (Capacity, Isolated redundant, parallel redundant (N+1), distributed redundant, system-plussystem/ 2N, 2N+1), konfigurasi UPS berdasarkan biaya dan availabilitasnya dilihat pada tabel berikut:
- Sistem Emergency Power Off (EPO)
- Pelabelan dan Dokumentasi
- instalasi dan grounding
Instalasi adalah tata cara pemasangan jaringan kelistrikan dengan memenuhi standar baku PLN (dalam hal ini diameter kabel, jenis kabel, dll). Instalasi kabel ke tiap catuan daya harus terdiri dari 3 (tiga kabel):
1. Phasa (tegangan AC)
2. Netral (ground dari PLN)
3. Ground (kabel yang ada di lokasi meteran PLN)
Instalasi listrik yang baik dapat menghindarkan kemungkinan fatal yang mungkin terjadi terhadap rusaknya peralatan atau bahkan jiwa manusia apabila terjadi hubungan singkat pada salah satu peralatan.
Grounding adalah sistem pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik, petir, arus listrik yang tidak diinginkan sehingga membahayakan perangkat server, jaringan dan perangkat lainnya. Standar grounding untuk pusat data tercantum dalam beberapa dokumen antara lain: TIA- 942, J-STD-607-A-2002 dan IEEE Std 1100 (IEEE Emerald Book), IEEE Recommended Practice for Powering and Grounding Electronic Equipment.
EmoticonEmoticon